Senin, 08 Januari 2018

Lebaran Kali Ini...



Lebaran Kali Ini…

                Hari ini, hari terakhir puasa. Malam ini, malam takbiran. Saat ini, aku sedang merenung terduduk disofa di beranda sambil memegang komik serial detektif milik sepupuku. Aku menyesap teh hangat yang disajikan mbok Nah beberapa waktu lalu. hari ini aku memang tidak puasa. Biasa… cewek.
            Dua hari yang lalu aku memang sengaja datang kerumah nenek untuk berlebaran. Aku berangkat sendiri karena ayah dan ibu masih ada pekerjaan di Jakarta. Nanti malam mereka baru akan kesini. Perjalanan Jakarta-Bogor memang tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai diBogor dari stasiun Manggarai.
            Aku sengaja bermalam takbiran disini. Karena, kalau aku bermalam takbiran diJakarta.. kenangan itu akan kembali berputar dikepalaku. Menari-nari diingatanku. Ya, kenangan itu.. dua tahun lalu. disaat yang sama.. malam takbiran. Andai aku tidak sebodoh itu.
                                                            ΔΔΔ
            Malam itu, malam takbiran. Julia baru saja izin pulang setelah seharian main dirumahku. Ia sudah berjanji bermalam takbiran bersama keluarganya. kyogoku, tetanggaku yang juga sahabatku. Cowok keturunan campuran indo-jepang datang kerumahku, berdalih orang tuanya sedang keBandung dan kakaknya sedang pergi bersama pacarnya Kyogokupun bermalam takbiran bersamaku. Dia berjanji pulang jika kakaknya sudah pulang.
            “memangnya lo mau bermalam takbiran untuk apa?” tanyaku langsung.
“emang kalo takbiran harus punya tujuan,ya?” tanyanya setengah bingung.
“ya enggak… tapi, lo kan ga puasa. Gimana ceritanya bisa takbiran..?” aku mendesah lelah. Anak satu ini.. rada-rada lemot gimana…
“sebenarnya,” Kyogoku mendekatkan tangannya ketangan ku. Dan menyentuh tanganku lembut. Spontan, aku menarik tanganku. “maaf,” ujarnya dipenuhi rasa bersalah, lalu lanjutnya,” sebenarnya, aku mau kamu..”
“hah? Maksud lo apa sih? Jangan ngawur deh!” tanyaku bingung tak tahu harus berbuat apa.
“aku mau kamu jadi pacar aku.” Ujarnya tanpa basa-basi. Mataku terbelalak. Shok!
                                                            ΔΔΔ
“Na! Nena! Kok ngelamun lo? Gue dari tadi manggilin jugaan!” Melia menggoncang-goncangkan bahuku. Lamunanku buyar. Wajah Kyogoku hancur berantakan. Dasar Melia.. ganggu aja! Huh!
“apaan siihh??” tanyaku tanpa basa-basi pada Melia, “ganggu aja!” lanjutku.
“Gue ganggu? Oh.. gue tau, lo lagi bayangin mantan lo yang sipit itukan? Siapa namanya? Ko?? Ko apa? Korek bukan?” tanyanya
“Kyogoku!” jawabku malas.
“OH! Toko kuku!” ucapnya ngasal.
“KYOGOKU, BUDEK!” ujar ku persis ditelinganya. Spontan ia memukul-mukul telinga kanan-kirinya. “kira-kira kek! Bisa budek beneran nih,gue.” ujarnya marah.
“Bodo!”aku melongos malas.
“emang ada apa manggil?” tanyaku.
“gapapa iseng aja.” Melia cengengesan. Aku mendengus kesal
“emang Kyogoku lo itu kenapa sih? Hubungan kalian gimana?” tanyanya 100% penasaran. Mungkin bahkan lebih dari 100%.
Aku memulai cerita, hari itu aku menerima dia jadi pacarku. Tiba-tiba saja dia menyosorku kayak bebek. Lalu kumarahi Kyogoku, dia meminta maaf. Akhirnya kumaafkan. Berhari-hari berlalu, hubungan kami tak bermasalah.. yah, seperti hubungan sepasang kekasih pada umumnya.. tapi, setelah memasuki bulan kedua.. hubungan kami kian renggang saja, SMS jarang.. telepon apalagi.. nyaris ga pernah! Alasannya, ‘rumahnya kan deketan. Buat apa nelpon?’’ tapi, saat rumahnya sudah pindah keKuningan tidak lagi diManggarai. Dia tetap saja jarang menghubungi ku. Klinmaksnya, satu minggu dia tak mengirimiku kabar..
“miris ya?” komentar Melia. Aku mengangguk. Lalu lanjut bercerita.
“sekolah kami kan memang berbeda. Jadi, wajar kami jarang ketemuan.” Terangku. “waktu itu, sekolah gue pulang cepet. Jadi, ya, gue putusin kesekolahnya Kyogoku. Aku cari keteman-temannya. Hingga aku ketemu sama yang namanya Elizabeth. Anaknya cantik dan supel. Dia nanya, buat apa nyari Kyogoku? Kenapa ga kerumahnya aja? Gue jujur aja,.. gue ceweknya. Dia shok gitu, kayak kena godam atau apalah–“ Melia menyimak dengan serius seolah ini adalah dongeng pengantar tidur.
“tunggu, Godam itu apa?” tanya Melia tiba-tiba.
“godam? Mana gue tau!” jawabku spontan.
“lah tadi lo sebutin dicerita!” aku hanya cengengesan.
“Elizabeth bilang, gue ceweknya Kyogoku! Spontan! Gue kaget sumpah! Kyogoku datang dari arah kantin dan dia mukanya!! Cengo banget! Dia narik Elizabeth dan ninggalin gue, ga tau kenapa, Elizabeth juga ikut ninggalin gue. capek, gue pulang. Sepanjang jalan gue nangiss! Sumpahhh!”
“sabar yaa..” Melia menepuk punggungku, “itukan udah dua tahun lalukan? Lupain aja..” anjurnya, “iya, gue udah Move on kok.” Jawabku.
“because, life is goes on. Not just stuck in one moment. And I wish, you can search a new boy more good from he. It’s about two years ago.”
Tiba-tiba adzan berbunyi
“alhamdulillah,”Melia segera menyesap teh yang sedari tadi sudah ia buat. Tak berapa saat kemudian kembang api melesat keudara.
God, I just want to move on from he. Please,” gumamku dalam hati.
                                                ΔΔΔ
Keesokan harinya, seusai salat Ied aku langsung pulang kerumah nenek. Ayah dan ibu sudah datang sejak semalam. Sanak saudara dan tetangga berdatangan. Hingga ia datang, iya! Ia! Pria dengan ukuran tubuh sekelas atlet, seratus tujuh puluh senti. Otot-otot berlomba ingin keluar dari kaus oblongnya. Celana jeans agak longgar membuatnya tampak tampan–dan, hmm, sexi, maybe. Ia datang dengan keluarganya untuk silaturahmi dihari lebaran
“namanya siapa? Anak siapa?” tanyaku pada Melia
“namanya Kiki, anak tetangga sebelah. Kenapa? naksir?” tanyanya. Aku mengangguk cepat. Melia geleng-geleng pasrah. Aku menjulurkan lidah.
“kayaknya ada yang semester depan mau sekolah diBogor deh,” ujarnya setengan memekik. Sialan.
“kayaknya…”ujarku datar. “kayaknya mulai lebaran kali ini, semua akan indah deh. Ga akan suram lagi… hahaha” ujarku cengengesan. Melia hanya mendengus.
                                                ΔΔΔ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VC 7 POSTTEST : MASALAH KONKURENS

a. Jelaskan 2 metode untuk menjamin SERIALIZABILITY b. Pada Metode Locking  untuk transaksi terus menahan suatu kunci sampai dilepaskan s...