MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
DOSEN: Herry
Susanto
DISUSUN OLEH:
NAMA: Intan Fitriana
Reffandia
NPM: 16117718
KELAS: 1KA 06
FAKULTAS: ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN: SISTEM
INFORMASI
Universitas Gunadarma
2018
Teknologi berasal dari Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional.Teknologi juga berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
D. Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh (Emil Salim, 1982).
Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usah.
3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (serabutan) berusaha apa saja.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Menurut teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya Davis), kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:
1. Fungsi Ekonomi
Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).
Menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi Kultural
Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
4. Fungsi Politik
Berfungsi sebagai kelompok gelisan atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT
atas rahmat dan Hidayat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini
dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskil).
diharapkan bisa sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan tentang Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan . Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita
Jakarta, 11 Januari
2018
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
.............................................................................................................. i
Daftar Isi
.......................................................................................................................
ii
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
..............................................................................................................
3
Tujuan
...........................................................................................................................
3
BAB II Pembahasan
A. Ilmu Pengetahuan ...............................................................................................4
B.
Teknologi
..........................................................................................................
5
C. Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai ..........................................................
6
D.
Kemiskinan
.......................................................................................................
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
....................................................................................................................
8
Daftar Pustaka
................................................................................................................
9
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal
atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat),
yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu
merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu
terkait.
alam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut
alam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut
Tujuan
1. Memahami
ilmu pengetahuan
2. Mengetahui
4 sikap yg ilmiah
3. Dapat
menyebutkan cirri-ciri fenomena teknik pada masyarakat
4. Mengetahui
cirri-ciri teknologi barat
3
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Ilmu pengetahuan
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, sebagai objek,
merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala yang
dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat berupa gejala
alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala
sosial (seperti masyarakat bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran,
keterasingan, dsb.), ataupun gejala pikir, yang abstrak wujudnya, seperti
konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika. Masalah yang
menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian
kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola-laku
gejala-gejala, baik gejala alam, gejala sosial, maupun gejala pikir. Dengan
demikian bentuk-bentuk dari hasil kegiatan ilmu pengetahuan mencakup dua hal
yaitu penjelasan terhadap sesuatu gejala, yang dinyatakan sebagai teori: serta
kesimpulan dari hasil observasi atau hasil penjelasan sesuatu gejala yang
dinyatakan sebagai (i) Hukum, bila gejalanya merupakan gejala alam, (ii) Dalil,
bila gejalanya merupakan gejala pikir atau gejala abstrak.
4 Hal Sikap yang Ilmiah, yaitu:
Sikap ilmiah adalah sikap yang
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari,
meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk
mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
·
Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga
menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif .
Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
·
Beberapa sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh
Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
·
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu
masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
·
Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja
menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti –
bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus
diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti
yang kuat.
4
Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana
adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya
sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
B. TeknologiSikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Teknologi berasal dari Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional.Teknologi juga berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Ciri-Ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
Menurut Sastrapratedja
(1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Rasionalistas, artinya tindakan yang spontan oleh
teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.
Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang
buatan atau tidak alamiah.
3.
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan
dilaksanakan secara otomatis.
4.
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.
Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling
berinteraksi dan saling bergantung.
6.
Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas
kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.
Otonomi artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
Ciri-ciri Teknologi Barat
1. Serba
intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan
lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu
sendiri.
2.
Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat
melestarikan sifat kebergantungan.
3.
Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah:
menganggap dirinya sebagai pusat yang lai
5
C. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Nilai
Pengertian Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Nilai
Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan
pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris,
umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
D. Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh (Emil Salim, 1982).
Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usah.
3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (serabutan) berusaha apa saja.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Menurut teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya Davis), kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:
1. Fungsi Ekonomi
Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).
6
2. Fungsi SosialMenimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi Kultural
Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
4. Fungsi Politik
Berfungsi sebagai kelompok gelisan atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
7
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan
pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris,
umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.Teknologi,
yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Nilai adalah sesuatu yang
berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu
bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Menurut
teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya Davis), kemiskinan memiliki sejumlah
fungsi yaitu: Fungsi Ekonomi, Fungsi Sosial, Fungsi Kultural, dan Fungsi
Politik.
8
Daftar Pustaka
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar