Senin, 13 April 2020

VC1. Pretest Model EERD

Apa yang anda ketahui tentang EERD dan kapan kita menggunakan Model EERD ini

Jawaban:

ENHANCED ENTITY RELATIONS DIAGRAM (EERD)
.
EER adalah model konseptual(atau semantik) model data, mampu menjelaskan persyaratan data untuk sistem informasi baru dalam notasi grafis langsung dan mudah dipahami. Model EERD berisikan kumpulan konsep-konsep ERD ditambah dengan konsep-konsep yang berhubungan yaitu seperti  specialization dan generalization, model EERD menekankan pada superclass/subclass relationship yang  merupakan  hubungan antara superclass dan subclassnya. 
Berikut ini adalah konsep-konsep EERD :

  1.  Subclass 
          Subset dari suatu entity yang dikelompokkan dalam pengertian tertentu yang disajikan secara eksplisit dengan kata lain subclass merupakan suatu entity  yang merupakan anggota dari superclass tapi perannya berbeda.
  2. Super Class
    Entitas yang merupakan induk dari subclass-subclassnya
  3. Spesialisasi
    Proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut-atributnya. Terdapat beberapa jenis spesialisasi seperti Disjoint Total, Disjoint Partial, Overlapping Total dan Overlapping Partial
  4. Generalisasi
    Proses penggabungan subclass-subclass menjadi suatu entitas yang lebih umum.
  5. Superclass/Subclass Relationship
    Superclass/Subclass Relationship adalah relationship antara sebuah superclass dengan salah satu subclassnya. Disebut juga dengan IS-A relationship
  6. Attribute Inheritance
    Merupakan pewarisan atribut dari superclassnya.  Entity yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari entity superclassnya
  7. Disjoint Constrait
    Constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi saling disjoint, artinya entity merupakan anggota dari salah satu subclass. Disjoint Constraint direpresentasikan dengan lambang “d” yang berarti disjoint
Non – Disjoint Constraint (overlapping.)

Constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi tidak saling disjoint, artinya entity mungkin anggota lebih dari satu subclass. Non-Disjoint digambarkan dengan lambang “o” yang berarti overlapping.
Contoh : entity dari spesialisasi tipe barang merupakan anggota dari subclass BARANG PABRIK juga anggota dari subclass BARANG TERJUAL




9. Total Specialization Constraint
Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity didalam superclass harus merupakan anggota dari salah satu subclass.

10. Partial Specialization Constraint
Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity didalam superclass dapat merupakan anggota dari subclass-subclass yang didefinisikan.


11. Specialization Hierarchy
Spesialisasi bertingkat dimana setiap subclass berpartisipasi didalam satu kelas / subclass relationship.

12.  Specialization Lattice
Spesialisasi bertingkat dimana suatu subclass dapat berpartisipasi didalam beberapa kelas / subclass relationship.

13.Shared-Subclass
Subclass yang mempunyai lebih dari satu superclass. 
                                 
14.  KATEGORI
Adalah kebutuhan yang timbul untuk model suatu relationship superclass/subclass tunggal dengan lebih dari satu superclass dimana superclass-superclass tersebut menggambarkan jenis entity yang berbeda.
Sebuah kategori mempunyai satu atau lebih superclass yang dapat mewakili tiap tipe entity. Dimana superclass/subclass lainnya bisa saja hanya mempunyai satu superclass.



prestest_vc2_3KA11_16117718_IntanFitrianaReffandia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VC 7 POSTTEST : MASALAH KONKURENS

a. Jelaskan 2 metode untuk menjamin SERIALIZABILITY b. Pada Metode Locking  untuk transaksi terus menahan suatu kunci sampai dilepaskan s...