Teknologi Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano
Science dan Grid Technology
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, yang semakin maju, dan semakin luar
biasa, maka kebutuhan akan perangkat bergerak dan berkomputasi semakin di
butuhkan. Hampir tidak mungkin untuk membawa Personal Computer kemana-mana
karena ukuran nya yang lumayan besar dan berat serta tidak praktis. Para
ilmuwan berpikir ulang untuk menjawab masalah ini. Sehingga gagasan demi
gagasan muncul seiring dengan canggihnya perkembangan dunia, dan imajinasi
seseorang dalam berpikir tentang masa depan.
Teknologi informasi pada prinsipnya adalah mentransformasikan cara
bagaimana manusia berinteraksi antar sesama dan dengan objek-objek di
sekitarnya. Perubahan teknologi terjadi adalah untuk membuat sistem komunikasi
dan komputer menjadi lebih mudah, kolaboratif, dan transparan terhadap pemakai.
Perkembangan pesat teknologi informasi telah
menghadirkan media komunikasi global internet yang memudahkan orang untuk
saling bertukar informasi tanpa batasan geografis dan waktu. Munculnya
teknologi mobile seperti handphone, PDA (Personal Digital Assistant),
dan smart phone pada saat internet sudah mulai dikenal luas menghadirkan
revolusi baru dalam dunia komunikasi global yang menggabungkan teknologi mobile
dengan teknologi internet.
Cloud Computing
A. Apa itu Cloud Computing?
Cloud
Computing (dalam bahasa Indonesia disebut komputasi awan) adalah proses
pengolahan daya komputasi (baik CPU, RAM, Network Speeds, Software, OS maupun
Storage) melalui jaringan (biasanya lewat internet). Jadi transfer data yang
terjadi bukan secara fisik dan sumber daya komputasi yang dimiliki berada di
lokasi pengguna yang memakai layanannya.
Cloud Computing secara sederhana adalah
“layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh
pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi awan adalah suatu konsep
umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal
luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi
bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan
perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.Wikipedia mendefinisikan
cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server
digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada
komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listr
B. Tipe-tipe Cloud
Ada empat macam/tipe cloud yang berbeda yang bisa Anda pakai sebagai pengguna, sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut adalah keempatnya!- Private Cloud
- Community Cloud
- Public Cloud
- Hybrid Cloud
C. Struktur Cloud Computing
Cloud
computing terdiri dari dua komponen yaitu Front End dan juga Back End. Front
End terdiri dari klien Cloud Computing system-nya. Lalu dibagi lagi menjadi dua
yaitu interface dan aplikasi yang diperlukan dalam mengakses platform cloud
computing-nya.
Sementara
Back End mengacu ke cloud itu sendiri, yaitu yang terdiri dari sumber daya.
Sumber daya tersebut diperlukan bagi layanan komputasi awan. Layanannya apa
saja? Ada berbagai layanan yang disediakan teknologi komputasi awan yaitu
virtual machine, server, data storage, security mechanism, dan lain sebagainya.
Jadi, semua layanan itu berada di bawah kendali si provider/penyedia komputasi
awan.
Cloud
computing bisa mendistribusikan sistem file yang kemudian disebar ke banyak
hard disk maupun mesin. Datanya tidak pernah disimpan di satu tempat saja.
Selain itu, jika satu unit gagal bekerja atau memproses, maka yang lain akan
mengambil alih secara otomatis. Inilah canggihnya teknologi Cloud. Ruang disk
pengguna dapat dialokasikan ke sistem file yang terdistribusi, sementara
komponen penting lainnya semacam algoritma dimanfaatan buat alokasi sumber
daya. Intinya, teknologi komputasi awan ini merupakan sistem distribusi yang
kuat dan sangat bergantung ke algoritma yang kuat pula.
MOBILE COMPUTING
A. Pengertian Mobile Computing
Mobile
computing adalah
seperangkat benda atau teknologi yang memiliki teknologi secanggih yang sering
disebut sebagai mobile computer (portable computer) dan mampu melakukan
komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna
dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan.
Mobile computing juga merupakan teknologi yang dapat melakukan system
distribusi data saat bergerak bebas dan dapat melakukan koneksi kembali pada
lokasi jaringan yang berbeda.
B. Jenis-jenis Mobile Computing
·
Laptop
Laptop atau
notebook adalah komputer bergerak yang ukurannya relative kecil, dengan berat
antara 1-6 kg. Fungsi laptop hamper sama dengan komputer desktop, hanya
ukurannya yang diperkecil. Kebanyakan laptop menggunakan LCD yang ukurannya
antara 10-17 inch. Sifat utama laptop yaitu ukurannya yang kecil, mudah dibawa
kemana saja dan hemat energy. Karena banyak kelebihan yang dimiliki laptop maka
harga laptop relative lebih mahal daripada komputer desktop.
- ·PDA (Personal Digital Assitant)
Alat
elektronik berbasis komputer yang bisa dibawa kemana saja. Ciri khas PDA adalah
touchscreen. Pada awalnya digunakan untuk mengorganisasi diri sendiri, tetapi
seiring berjalannya waktu pengunaan PDA makin banyak, antara lain mengirim
e-mail, akses internet, games, penggunaan GPS, rekam video dan jaringan
wireless.
- Smartphone
Perangkat
komunikasi elektronik yang bisa dibawa-bawa dan tidak perlu kabel untuk
menghubungkan jaringan komputer. Dengan kata lain, smartphone adalah miniature
komputer dengan kemampuan ponsel. Umumnya terdapat dua jaringan smartphone
yaitu GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan CDMA (Code Division
Multiple Acces). Carputer
Perangkat
computing yang bisa dipasang di mobil. Biasanya digunakan untuk pemutar
DVD,
GPS, pengeras suara dan Bluetooth
C.
Prinsip/cara
kerja dari mobile computing
Secara singkat, mobile computing berarti menyatukan
seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara
bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur
mobile computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan
mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data
disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan.
Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau
bagaimana proses pengkabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam
menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi,
mobile computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai
sumberdaya dan kontrol yang fleksibel
Dua prinsip kerja utama mobile computing yang
membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, seperti mainframe,
klien-server, atau multi-tier yaitu virtualisasi dan provisioning.
o Virtualisasi
Setiap sumberdaya
(contoh komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan
bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (orang atau
program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara
penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi
kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
o Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer
virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk
memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen.
Provisioning sebagai bagian dari mobile computing berarti bahwa system
menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan
mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
D.
Arsitektur
mobile computing
Arsitektur Cloud, arsitektur
sistem dari sistem perangkat lunak yang terlibat dalam pengiriman komputasi
awan, biasanya melibatkan beberapa komponen awan saling berkomunikasi melalui
antarmuka pemrograman aplikasi, biasanya layanan web dan arsitektur 3-tier. Dua
komponen yang paling penting dari arsitektur komputasi awan dikenal sebagai
front end dan back end. Ujung depan adalah bagian dilihat oleh klien,
yaitu pengguna komputer. Ini termasuk jaringan klien (atau komputer) dan
aplikasi yang digunakan untuk mengakses awan melalui user interface seperti
browser web. Bagian belakang arsitektur komputasi awan adalah ‘awan’ itu
sendiri, yang terdiri dari berbagai komputer, server dan perangkat penyimpanan
data.
Penerapan komputasi awan adalah karena sebagian besar kegelisahan sektor
swasta dan masyarakat sekitarnya pengelolaan eksternal berbasiskan layanan
keamanan. Ini adalah sifat cloud services berbasis komputasi, swasta atau
publik, yang mempromosikan manajemen eksternal layanan yang diberikan. Hal ini
memberikan insentif yang besar di antara penyedia layanan komputasi awan dalam
memproduksi sebuah prioritas dalam membangun dan mempertahankan manajemen yang
kuat pelayanan aman. Organisasi telah dibentuk untuk menyediakan standar untuk
masa depan yang lebih baik dalam layanan komputasi awan. Satu organisasi
khususnya, Cloud Security Alliance adalah sebuah organisasi nirlaba yang
dibentuk untuk mempromosikan penggunaan praktek-praktek terbaik untuk
memberikan jaminan keamanan di dalam komputasi awan.
Penyimpanan Cloud model jaringan penyimpanan data komputer dimana data
disimpan di server virtual, umumnya diselenggarakan oleh pihak ketiga, bukannya
di-host di dedicated server. Perusahaan Hosting mengoperasikan pusat data yang
besar, dan orang-orang yang membutuhkan data mereka untuk menjadi host membeli
atau menyewa kapasitas penyimpanan dari mereka dan menggunakannya untuk
kebutuhan penyimpanan mereka. Pusat Data operator, di latar belakang,
virtualisasi sumber daya sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan mengekspos
mereka sebagai server virtual, dimana pelanggan dapat mengelola sendiri. Secara
fisik, sumber daya mungkin span di beberapa server.
Telekomunikasi adalah cara penyampaian informasi dari suatu tempat ke
tempat lain. Perangkat pada telekomunikasi ini bertugas untuk menghubungkan
pemakainya dengan pemakai yang lain. Kemudian pemakai ini bisa berdekatan
tetapi bisa berjauhan juga. Saat ini cloud computing semakin dilihat oleh dunia
telekomunikasi, salah satu contohnya adalah untuk layanan kemanan data yang
berbasis cloud computing. Contohnya yaitu pada pembuatan virus scan, anti
virus, anti hacking dan storage di cloud yang aman untuk beragam platform
termasuk pada gadget. Sehingga membuat para pengguna/user merasa aman jika
suatu saat data yang mereka miliki disimpan di internet.
E.
Keamanan Mobile
Computing
Sebagai
Wi-Fi berkembang untuk menawarkan fungsionalitas tingkat
yang lebih besar, keamanan harus berkembang bahkan lebih cepat untuk
memerangi kerentanan baru yang terus wabah jaringan nirkabel.
Ubiquitous Computing
Ubiquitous
Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah
konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one
computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer
(komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang
dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan
menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan
menjadi era “one person, many computers”.
Latar belakang
munculnya ide dasar ubiquitous computing berasal dari sejumlah pengamatan dan
studi di PARC terhadap PC, bentuk komputer yang paling dikenal luas oleh
masyarakat. PC yang mempunyai kegunaan dan manfaat demikian besar ternyata
justru seringkali menghabiskan sumberdaya dan waktu bagi penggunanya, karena PC
membuat penggunanya harus tetap berkonsentrasi pada unit yang mereka gunakan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, PC justru membuat mereka mengabaikan
aktifitas lainnya. Dengan kata lain dibanding menghemat sumberdaya dan waktu
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, PC justru menambah beban untuk tetap
menjaga konsentrasi dan fokus pemikiran kita pada alat, apabila terjadi
permasalahan yang mengarah pada teknologi, semacam serangan virus atau
kerusakan teknis.
Menurut Weiser,
ubiquitous computing memungkinkan pemakaian beratus-ratus device (alat)
komputasi wireless per orang per kantor dalam semua skala. Kemudian komputer
menjadi semakin embedded (tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak,
serta semakin natural. Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan
tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world",
mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan
inovasi-inovasi baru di bidang operating system, user interface, networks,
wireless, displays dan masih banyak lagi. Kalau seandainya ditambahkan satu
teknologi yaitu networking kepada semua peralatan yang ada di dunia ini, maka
kita dapat mengkomunikasikan antar alat tersebut dan mengotomatisasi semuanya.
Ubicomp menjadi
inspirasi dari pengembangan komputasi yang bersifat “off the desktop”, di mana
interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural dan secara perlahan
meninggalkan paradigma keyboard/mouse/display dari generasi PC. Kita memahami
bahwa jika seorang manusia bergerak, berbicara atau menulis hal tersebut akan
diterima sebagai input dari suatu bentuk komunikasi oleh manusia lainnya.
Ubicomp menggunakan konsep yang sama, yaitu menggunakan gerakan, pembicaraan,
ataupun tulisan tadi sebagai bentuk input baik secara eksplisit maupun implisit
ke komputer. Salah satu efek positif dari ubicomp adalah orang-orang yang tidak
mempunyai keterampilan menggunakan komputer dan juga orang-orang dengan
kekurangan fisik (cacat) dapat tetap menggunakan komputer untuk segala
keperluan.
Dua
contoh awal dari pengembangan ubicomp adalah Active Badge dari Laboratorium
Riset Olivetti dan Tab dari Pusat Riset Xerox Palo Alto. Active Badge
dikembangkan sekitar tahun 1992, berukuran kira-kira sebesar radio panggil
(pager), alat ini terpasang di saku pakaian atau sabuk para pegawai dan
digunakan untuk memberikan informasi di mana posisi seorang karyawan dalam
kantor, sehingga saat seseorang ingin menghubunginya lewat telepon secara
otomatis komputer akan mengarahkan panggilan telepon ke ruang di mana orang
tersebut berada. Sedangkan Xerox PARC Tab yang juga dikembangkan pada sekitar
tahun 1992 adalah sebuah alat genggam (handheld) dengan kemampuan setara
dengan sebuah communicator. Patut diingat kedua alat ini diciptakan
sekitar 15 tahun lalu dan bahkan sempat diproduksi secara komersial jauh
sebelum era telepon seluler 3G yang tengah kita alami saat ini.
Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive
Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal,
dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam
semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous
Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan
dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu
ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut
seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu
sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko.
Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan
melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak atau menegang sesuai
kondisi dan traffic jaringan.
Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang
ilmu komputer : dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user
interface. Model interaksi manusia-komputer yang sudah jadul seperti
command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan
tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang
dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati
interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player,
GPS, dan interactive whiteboard.
Mark Weiser
mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab, pad, dan
board.
Contoh
Ubiquitous Computing
1. handphone
2. Elearning
3.
Mobil
4. Ruangan
5. Kulkas
Nano Science
Nanosains dan nanoteknologi adalah studi perilaku
benda-benda dan struktur pada skala yang sangat kecil yaitu sekitar 1 nanometer
(
m) sampai 100 nanometer (
= m).
Istilah nano berasal dari kata Yunani yang berarti kerdil. Satuan
nano merupakan ukuran panjang sebesar sepermiliar meter atau 1/1.000.000.000
meter. Panjang 1 nanometer merupakan panjang dari barisan 10 atom hidrogen,
suatu ukuran yang sangat kecil.
Untuk mempermudah membayangkan seberapa kecil ukuran
nano, kita bisa mengambil contoh seekor kutu yang mempunyai ukuran dalam
millimeter. Ukuran seekor kutu ini adalah 1000 kali lebih kecil dibandingkan
manusia. Kemudian, coba kita bayangkan, bakteri atau amuba (amuba berukuran 1-2
mikron) adalah makhuk hidup yang berukuran 1000 kali lebih kecil dibandingkan
seekor kutu. Dan benda berukuran nanometer adalah 1000 kali lebih kecil
dibandingkan dengan amuba.
struktur-struktur
nano terdiri daripada tiga jenis, berdasarkan bilangan dimensinya:
§ satu
dimensi: permukaan objek antara 0.1 dan 100 nm;
§ dua
dimensi: nanotiub yang mempunyai diameter antara 0.1 dan 100 nm;
§ tiga
dimensi: zarah dengan saiz antara 0.1 dan 100 nm.
A. Definisi
Partikel Nanotechnology (Teknologi-Nano)
Struktur nano telah dikemukakan dan diidentifikasi
oleh Mihail C. Rocco dari National Science Fondation (NSF) Amerika Serikat
melalui situs Sciam.com, yaitu dimana struktur nano memiliki sejumlah unsur
penting dengan dimensi antara satu hingga 100 nano meter yang didesain melalui
proses penyatuan secara kimia dan fisika. Khayalan para peneliti untuk
memproduksi benda-benda berstruktur nano telah digambarkan dalam buku Enginers
of Creations karya K. Eric Drexler pada tahun 86, yang isinya antara lain
menyatakan bahwa teknologi nano dimasa depan akan dapat memberikan solusi dari
berbagai permasalahan global yang sekarang ini belum terpecahkan, seperti
penyakit yang belum dapat disembuhkan, memperpanjang usia dll.
Definisi Partikel nano dalam Teknologi nano meliputi
cakupan yang sangat luas, sehingga perlu adanya persamaan persepsi di kalangan
ilmuwan. Royal Society dan Royal Academy of Engineering di UK telah
mendefinisikan sebagai berikut :
·
Nanoscience :
studi tentang fenomena dan manipulasi dari material pada skala atom, yang mana
memiliki sifat yang berbeda dibandingkan sifat dari skala makro.
·
Nanotechnology :
desain, karakterisasi, produksi, dan aplikasi dari struktur, alat, dan sistem
dengan mengontrol bentuk dan ukuran dari material pada skala nano. Dalam
artikel ini, partikel nano didefinisikan sebagai material berdiameter # 250 nm.
B. Perkembangan Nanotechnology (Teknologi-Nano)
Jepang dan AS merupakan dua negara terdepan dalam riset
nanoteknologi. Berdasarkan data tahun 2002, pemerintah Jepang mengeluarkan dana
riset US$1 miliar, sementara AS US$550 juta, dan Uni Eropa US$450 juta. Jepang
memulai risetnya pada 1985. Untuk itu pemerintah Jepang, melalui Federasi
Organisasi Ekonomi Jepang, Kaidanren, membentuk Expert Group on Nanotechnology
sebagai motor penelitian nanoteknologi. AS mulai serius mengembangkan
nanoteknologi di era Bill Clinton, yang tahun 2000 lalu mendirikan National
Nanotechnology Initiative.
Selain badan pemerintahan, perusahaan swasta juga
serius mengadakan riset pengembangan nanoteknologi. IBM, misalnya, melalui IBM
Zurich Research Laboratory yang dipimpin oleh Petter Yettiger dan Gerd Binning,
sedang mengembangkan instrumen penyimpan data sebesar jarum nano dengan teknik
scanning tunneling microscope. Dengan teknologi ini, IBM mampu menyimpan 25
juta halaman buku dalam alat penyimpanan yang ukurannya hanya sebesar perangko
(bandingkan dengan hard disk yang ada saat ini).
Prototipe alat penyimpan data ini akan dinamakan Millipede. Tak mau kalah, Intel Corporation pun mengembangkan prosesor yang memiliki kemampuan sepuluh kali lipat dibanding Pentium 4, yang rencananya dilepas ke pasar pada 2007.
Prototipe alat penyimpan data ini akan dinamakan Millipede. Tak mau kalah, Intel Corporation pun mengembangkan prosesor yang memiliki kemampuan sepuluh kali lipat dibanding Pentium 4, yang rencananya dilepas ke pasar pada 2007.
Bagaimana dengan Indonesia? Kita juga tak kalah.
Adalah PT Dirgantara Indonesia, bekerja sama dengan Pusat Teknologi Elektronika
Dirgantara dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), merancang
satelit nano yang dinamakan Indonesia nano satelit-1 (Inasat-1). Mochtar Riady
dari Grup Lippo dan Prof. Yohanes Surya (pelopor Tim Olimpiade Fisika
Indonesia) dan kawan-kasan juga telah mendirikan Center for Nanotechnology.
Dengan ukuran lebih kecil, lebih kuat dan lebih efisien. Hal ini akan berdampak
positif bagi perkembangan teknologi. Bahkan, kini sedang dikembangkan komputer
quantum dengan nanoteknologi.
C. Etika Dalam Penerapan Nanotechnology (Teknologi-Nano)
Perkembangan nanoteknologi pada saat ini terus
berkembang seiring dengan sejalannya waktu. Nanoteknologi akan terus mengalami
kemajuan karena manusia akan selalu berpikir kritis dan kreatif untuk
menciptakan nanoteknologi.
Semakin berkembangnya nanoteknologi maka semakin diperlukannya penerapan etika dalam perkembangan nanoteknologi. Etika dalam nanoteknologi mencakup penerapan standar-standar etika dalam pemilihan, perencanaan, penerapan, dan pengawasan teknologi untuk mencegah terjadinya kegagalan teknologi yang merugikan kepentingan publik. Selain itu, dengan adanya etika atau suatu langkah yang benar dalam menciptakan nanoteknologi, manusia dapat mempertimbangkan keputusan yang diambil dan berfikir dampak negative yang akan ditimbulkan sehingga tidak merugikan banyak pihak.
Pada saat ini banyak para ahli science yang menciptakan nanoteknologi hanya berorientasi pada kebutuhan industri tanpa pernah peduli akibat dari teknologi yang mereka gunakan di masyarakat. Berikut ini merupakan contoh dari tidak diterapkannya etika dalam menciptakan nanoteknologi ialah cloning dan suntik mati.
Semakin berkembangnya nanoteknologi maka semakin diperlukannya penerapan etika dalam perkembangan nanoteknologi. Etika dalam nanoteknologi mencakup penerapan standar-standar etika dalam pemilihan, perencanaan, penerapan, dan pengawasan teknologi untuk mencegah terjadinya kegagalan teknologi yang merugikan kepentingan publik. Selain itu, dengan adanya etika atau suatu langkah yang benar dalam menciptakan nanoteknologi, manusia dapat mempertimbangkan keputusan yang diambil dan berfikir dampak negative yang akan ditimbulkan sehingga tidak merugikan banyak pihak.
Pada saat ini banyak para ahli science yang menciptakan nanoteknologi hanya berorientasi pada kebutuhan industri tanpa pernah peduli akibat dari teknologi yang mereka gunakan di masyarakat. Berikut ini merupakan contoh dari tidak diterapkannya etika dalam menciptakan nanoteknologi ialah cloning dan suntik mati.
Standar etika sangat diperlukan bagi scientist dalam
membuat keputusan agar tidak mengakibatkan masalah yang merugikan banyak pihak.
D. Evolusi Nanotechnology (Teknologi-Nano)
Nanoteknologi sekarang ini sedang mengalami evolusi
yang sangat cepat dalam segala bidang. Perkembangan industripun mengarah
kebentuk non konvensional, yang mengelompok dalam bentuk yang lebih futuristik,
diantaranya:
·
Produk,
sistem dan material yang mengelompok sendiri (Sistem managemen perbaikan
sendiri).
·
Miliaran
komputer bergerak lebih cepat (Jangkauan ukuran kecepatan komputer).
·
Penciptaan
barang secara ekstrim (Pabrik mengadaptasi masalah sendiri)
·
Pergerakan
dan eksplorasi tempat lebih realistis (Lebih ekonomis dalam berusaha).
·
Pengobatan
secara nano (Kemampuan pergerakan obat lebih unik -nano robot-).
·
Sintesa
molekul makanan (Antisipasi kekurangan dan kelaparan di dunia).
Mengamati peta evolusi nano teknologi diatas,
kesempatan memulai usaha di bidang nano teknologi akan berakhir 2010.
Selanjutnya mulai bermunculan milyarder baru yang mulai mapan situasi produknya
dengan kondisi informasi dan traveling yg begitu spektakuler. Produk akan
mengalir seperti sungai Amazon.
Grid Technology
Grid dapat
dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang
melibatkan sejumlah besar file. Komputasi Grid atau Grid Computing adalah
kumpulan sumber daya komputer dari berbagai lokasi untuk mencapai tujuan
bersama
Komputasi grid dibedakan dari sistem komputasi kinerja tinggi konvensional seperti komputasi cluster dalam bahwa komputer jaringan memiliki setiap node diatur untuk melakukan tugas yang berbeda atau aplikasi. komputer Grid juga cenderung lebih heterogen dan geografis (dengan demikian tidak secara fisik ditambah) dari komputer klaster Meskipun grid tunggal dapat didedikasikan untuk aplikasi tertentu, umumnya grid digunakan untuk berbagai tujuan.. Grids sering dibangun dengan tujuan umum perpustakaan software jaringan middleware.
Komputasi grid dibedakan dari sistem komputasi kinerja tinggi konvensional seperti komputasi cluster dalam bahwa komputer jaringan memiliki setiap node diatur untuk melakukan tugas yang berbeda atau aplikasi. komputer Grid juga cenderung lebih heterogen dan geografis (dengan demikian tidak secara fisik ditambah) dari komputer klaster Meskipun grid tunggal dapat didedikasikan untuk aplikasi tertentu, umumnya grid digunakan untuk berbagai tujuan.. Grids sering dibangun dengan tujuan umum perpustakaan software jaringan middleware.
Contoh Grid
Computing:
a)
Scientific Simulation
Komputasi
grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan
simulasi terhadap proses yang kompleks.
b)
Medical Images
Penggunaan
data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah
eDiaMoND project.
c)
Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi
grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah:
Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
d)
Big Science
Data grid
dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang
disponsorioleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
e)
E-Learning
Komputasi
grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran
informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f)
Visualization
Komputasi
grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
g)
Microprocessor design
komputasi
grid membantu untuk mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan
design center untuk membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada
diMicroprocessor Design Group at IBM Austin.
Beberapa
konsep dasar dari grid computing :
- Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
- Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
- Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
- Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
Cara Kerja
Grid Computing :
Menurut
tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1. Sistem tersebut melakukan koordinasi
terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat.
Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain
administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2. Sistem tersebut menggunakan standard
dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau
produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap
masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam
skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang
autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3. Sistem tersebut berusaha untuk
mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang
jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Kemudian hal
yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen dari
grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing. Elemen
grid computing adalah berikut :
Hardware
Software
Brainware
Kesimpulan
Komputasi awan adalah suatu konsep umum
yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Cloud computing bisa mendistribusikan sistem file yang
kemudian disebar ke banyak hard disk maupun mesin. Datanya tidak pernah
disimpan di satu tempat saja. Selain itu, jika satu unit gagal bekerja atau
memproses, maka yang lain akan mengambil alih secara otomatis. Inilah
canggihnya teknologi Cloud. Ruang disk pengguna dapat dialokasikan ke sistem
file yang terdistribusi, sementara komponen penting lainnya semacam algoritma
dimanfaatan buat alokasi sumber daya. Intinya, teknologi komputasi awan ini
merupakan sistem distribusi yang kuat dan sangat bergantung ke algoritma yang
kuat pula
Secara singkat, mobile
computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan
yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing
perusahaan. Infrastruktur mobile computing secara kontinyu menganalisa
permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap
permintaan tersebut
Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive
Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal,
dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam
semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous
Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan
dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan
suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem
tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita.
struktur nano memiliki sejumlah unsur penting dengan dimensi antara satu
hingga 100 nano meter yang didesain melalui proses penyatuan secara kimia dan
fisika.
Grid dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja
non-interaktif yang melibatkan sejumlah besar file. Komputasi Grid atau Grid
Computing adalah kumpulan sumber daya komputer dari berbagai lokasi untuk
mencapai tujuan bersama
Source: